Di hari minggu yang kurang kerjaan ini, aku berencana untuk mendaki gunung api purbakala nglanggeran, namun gak ada yang mau ikut -__- tepaksa nganggur lagi, ditambah perkuliahan yang belum masuk mau ngapain, akhirnya jalan jalan ketemu sama reruntuhan bangunan tua yang bertuliskan Pesanggrahan Warungboto, wah sekalian aja tak jelajahi, apalagi masuk kesana kan gratis hhe.
Pesanggrahan warungboto ini merupakan salah satu situs kuno yang dimiliki Yogyakarta yang dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono II, itu terbukti dari nama bangunan dalam tembang macapat yang berkisah tentang Sultan Hamengkubuwono II, dalam tembang tersebut tidak disebutkan Pesanggrahan Warungboto, tetapi Pesanggrahan Rejowinangun yang dibangun pada tahun 1800'an.
Tempat ini bisa ditemukan di jl.
veteran kota yogyakarta, untuk menuju kesini aku mulai dari kebun binatang gembira loka yang ada di jl.kusumanegara ke barat setelah bertemu perempatan aku belok ke selatan, setelah itu aku lurus terus sampai bertemu tepat disebelah timurku ada tempat ini.
Dahulunya ada sebuah taman air yang sifatnya pribadi di tengah bagunan ini tetapi saat aku kesana kemarin airnya sudah tidak ada lagi, mungkin karena masih musim panas ya hhe ..
Seperti Pesanggrahan pada umumnya, Pesanggrahan ini terdiri dari dua lantai, lantai bawah dan lantai atas, di lantai bawah ada areal taman yang di lengkapi dengan dua buah kolam, kolam pertama berbentuk lingkaran dengan diameter kira kira 4-5 meter dan ada sumber pancuran air di tengahnya dan kolam kedua berbentuk bujur sangkar, kedua kolam tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Pesanggrahan Warungboto dan Istana Taman Air ini memiliki keunikan tersendiri. Di sebelah utara dan selatan kolam terdapat pintu bertinggi sedang yang cukup lebar, yang menghubungkan dengan bagian lain ruangan bawah tanah. Di bagian timur kolam akan dijumpai jendela-jendela berjumlah tiga buah, satu berbentuk kotak dan dua lainnya berbentuk lengkung pada bagian atasnya..
Sementara di bagian barat kolam terdapat satu pintu yang bagian atasnya melengkung, menghubungkan dua pintu lengkung berikutnya yang dilengkapi dengan beberapa anak tangga. Dua pintu terakhir menghubungkan areal taman yang berada di bawah tanah dengan lantai dasar. Di lantai dasar ini terdapat bagian tembok yang unik, dengan permukaannya yang tidak halus, seperti sebuah ornamen.
Satu tembok yang masih sangat kokoh berada di bagian paling depan sisi selatan, yang juga terdapat beberapa jendela berbentuk persegi. Tembok-tembok bangunan yang mengelilingi pesanggrahan ini tampak tinggi dan tebal, menandakan kekokohan bangunannya di masa lalu. Jika dilihat dari tepi jalan, sisa-sisa pesanggrahan itu tampak seperti bangunan bertingkat, sebab ada anak-anak tangga yang menghubungkan antara pelataran luar yang tingginya sejajar dengan jalan dan ruangan di bawahnya yang menyerupai bangunan bawah tanah.
Katanya di tempat ini ada patung naga yang disisi timur dan burung garuda di sisi selatan namun sayangnya aku tidak melihatnya, emang sih tempat ini seperti tidak terawat dan dibiarkan begitu saja, padahal tempat ini dikategorikan sebagai salah satu cagar budaya di kota yogyakarta.
Foto : Muhammad Husein.
Ref : jogjatrip, pengalaman pribadi.
No comments:
Post a Comment
Yok kita nimbrung disini